Rupiah loyo lagi, biaya paket tamasya outbound langsung melonjak

Keadaan rupiah yang sempat tenang di kisaran Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS) dalam sebagian pekan ini sempat membikin pebisnis biro liburan khawatir. Untunglah, pada penutupan perdagangan Senin kemarin (4/6), mata uang kita kembali menguat ke posisi Rp 13.800-an per dollar AS.

Tapi, bila rupiah ke depannya, kembali lagi melemah dan menyentuh angka di kisaran Rp 14.000 per dollar AS, tidak tertutup kemungkinan para biro liburan akan mengerek harga paket tamasya. Salah satunya PT Bayu Buana Tbk.

Agustinus Pake Seko, Direktur Utama PT Bayu Buana Tbk memutuskan pihaknya bakal menaikkan paket wisata untuk tujuan luar negeri (outbound) jikalau keadaan rupiah masih terus bertengger di posisi Rp 14.000 per dollar AS.

"Kami tak khawatir dengan jumlah pendapatan, karena wisata sekarang telah menjadi salah satu lifestyle masyarakat Indonesia," katanya. Simak juga bermacam informasi perihal tempat oubound Bogor.

Pihaknya berencana mengerek paket wisata outbound sekitar 15 persen dari sebelumnya. Melainkan, ia tidak merinci kapan kenaikan paket wisata ke luar negeri hal yang demikian bakal diaplikasikan.

PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) juga tengah menetapkan menaikan paket liburan ke luar negeri. Tetapi, menurut Karsono, Sekretaris Perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk, pihaknya tetap akan melihat pelayanan ke para konsumen apabila nantinya jadi mengerek paket wisata outbound.

"Berhubungan melemahnya rupiah, kami akan memastikan sebelum membuat keputusan," katanya.

Lantaran masih memperhatikan perkembangan keadaan pasar, Panorama masih belum bisa menjelaskan besaran kenaikan paket tamasya ke luar negeri. Intinya, apabila paket naik bisa memberi win-win solution bagi konsumen serta Panorama sendiri.

Adapun paket outbound yang masih menjadi incaran wisatawan lokal yakni di Asia Timur sampai Eropa.